RSS

laporan SPT 1

DAUN MAJEMUK
PENDAHULUAN
1.       LATAR BELAKANG
         Daun (folium) merupakan salah satu bagian tumbuhan yang terpenting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun, selain akar dan batang. karena dalam daun terdapat kloroplas yang berfungsi sebagai pembuatan makanan atau yang biasa disebut proses fotosintesis. Pada tumbuhan daun merupakan  bagian yang paling banyak dan biasa kita temui pada bagian batang.
Selain itu juga, daun merupakan salah satu alat hara (Organa Nutritivum) karena daun bertugas sebagai pengolah materi yang diperoleh. Daun biasanya mempunyai bentuk tipis dan lebar,walaupun ada beberapa yang mempunyai bentuk tebal. Semua itu tergantung oleh fungsi masing – masing daunnya
 Daun memiliki dua perbedaan dari letak helaian dari setiap tangkainya, yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun majemuk adalah daun yang memiliki tangkai bercabang-cabang dan pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Sama halnya dengan daun tunggal, pada daun majemuk ini memiliki jenis daun yang bermacam-macam , yaitu: daun majemuk bangun kaki(pedatus), daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
(Samsoeri, 1982).
Dengan adanya praktikum pengenalan daun ini kita akan mengetahui secara detail kesemua perbedaan-perbedaan tersebut sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam menggolongkan sifat-sifat daun dan tidak hanya mendapat materi tetapi dapat melihat secara langsung.
2.      TUJUAN
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah mengenal susunan daun majemuk (folium compositum)

TINJAUAN PUSTAKA
Suatu daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian berikut: Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian daun, yang masing-masing dinamakan anak daun (folium). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya, oleh sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk, letaknya juga diatas pangkal ibu tangkai pada batang. Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu didalam ketiaknya tak pernah terdapat suatu kuncup. Anak daun (foliolum), bagian ini sesungguhnya adalah bagian –bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah.Karena suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal, pada daun majemuk dapat pula kita temukan bagian lain seperti pada daun tunggal. Upih daun (vagina), yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang (Samsoeri, 1982).
Jika kita memperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan , akan terlihat bahwa diantaranya yang (tjitrosoepomo,2005):
-          Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helian daun saja. Daun yang demikian dinamakan daun tunggal (folium simplex)
-          Tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai initerdapat helaian daunnya , sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebihdari satu helai daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun majemuk (folium compositum)
Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal ,yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara toreh-toreh itu terpisah satu sama lain , dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang tersendiri(Tjitrosoepomo,2005)


Menurut muzayanah pada bukunya termionologi tumbuhan tahun 2008, Daun terbagi menjadi dua macam daun yaitu daun lengkap dan daun tak lengkap. Daun lengkap merupakan daun yang tersusun atas pelepah (vagina),helaian (lamina) dan tangkai daun (petiolus).sedangkan pada daun yang tak lengkap merupakan daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian diatas.mengenai susunan daun yang tak lengkap ada beberapa kemungkinan,antara lain (Muzayinah, 2008):
·         Daun bertangkai.
Merupakan daun yang tersusun atas helaian dan tangkai saja.susunan daun seperti diatas paling banyak ditemukan.misalnya pada daun nangka (Artocarpus integra Merr.)
·         Daun berupih atau daun berpelepah.
Merupakan daunyang tersusun atas upih dan helaian saja. Sering kita jumpai pada tumbuhan yang tergolong suku Rumput.misalnya pada Padi (Oryza sativa).
·         Daun duduk (sesilis).
Merupakan daun yang tersusun atas helaian saja,tanpa upih dan tangkai.sehingga helaian langsung duduk atau melekat ada batang.daun ang tersusun atas helaian dan saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya, hingga pangkal daun seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang,sehingga disebut daun yang memeluk batang (amplexicaulis).misalnya ada tempuyung (Sonchus oleraceus L.). bagian samping pangkal daun yang memeluk batang seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.

Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai itu dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu, seperti misalnya pada daun mawar(Rosa sp) yang berupa dua daun kecil melekat pada kanan-kiri pangkal ibu tangkai daun, dan pada daun kacang kapri (Pisum sativum L) yang disini merupakan sepasang daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas daun sebagai alat untuk berasimilasi (Tjitrosoepomo,2005)
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan: daun majemuk menjari (Palmately compound digitate): tidak mempunyai rachis, daun majemuk menyirip (Pinnately compound): mempunyai rachis, daun majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus). Adapun daun majemuk menyirip dan menjari tiga, daun majemuk menyirip ganda (bipinnate) mempunyai cirri- cirri terdapat pinna, pinnule, rachis, dan petiole sedangkan menyirip dekat midrib bentuk daunnya menyirip pada kebanyakan tanaman paku (polystichum dan polypodium) berlekuk hampir mendekati midrib (Dalimartha, 2003).
Daun majemuk menyirip (Pinnatus) adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi beberapa macam yakni: (1) daun majemuk menyirip beranak satu (unifoliolatus), mempunyai ciri- ciri tangkai daun memperlihatka suatu persendian (articulation), helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai, terdapat lebih dari satu helaian daun, hanya saja yang lainnya telah tereduksi,sehingga tinggal satu anak daun saja. (2) daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus), mempunyai ciri- ciri terdapat sejumlah anak daun yang berpasang- pasangan di kanan kiri ibu tulang oleh sebab itu jumlah anak daunnya menjadi genap. (3) daun menyirip gasal (imparipinnatus) denan ciri- ciri ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya, ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar- benar gasaljika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar dari pada yang lainnya). Menurut duduknya anak- anak daun pada ibu tangkai dan juga menurut besar kecilnya anak- anak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai ada: Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang- pasangan, yakni jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap- hadapan. Daun majemuk menyirip berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling. Daun majemuk menyirip berselang- seling (interrupte pinnatus), yakni jika anak- anak daun pada ibu tangkai berselang- seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit  (Muhlisah, 2001).
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun pada cabang tingkat beberapa ibu tangkainya, dengan begitu daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan dalam: Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak- anak daun duduk pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai. Majemuk menyirip ganda empat dan seterusnya (Muhlisah, 2001).
Daun menyirip ganda dibedakan dalam: Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya (Samsoeri, 1982).
Contoh daun yang menyirip ganda: Daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, seperti pada daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth.). Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, seperti pada daun krinyu (Sambucus javanica Bl.). Daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, seperti pad daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) (Sastroamidjojo, 2001).
 Daun majemuk menjari (Palmatus atau Digitatus) adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusu memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari- jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan: Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun. Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun. Beranak daun tujuh (Septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun pada ujung ibu tangkainya (Sastroamidjojo, 2001).
Daun majemuk bangun kaki (Pedatus), susunannya seperti daun majemuk menjari tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang di sampingnya (Dalimartha,  2003).
Daun majemuk campuran (Digitatopinnatus) adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunya cabang- cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang- cabang ibu tangai ini terdapat anak- anak daun yang tersusun menyirip dan dapat dikatakan daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip (Wardoyo, 1997)







HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar Literatur
Gambar pengamatan
rose_leaf.jpg



Kingdom : Plantae
                Divisio : Magnoliophyta
                                Classis : Magnoliopsida
                                                Sub classis : Rosidae
                                                                Ordo : Rosales
                                                                                Familia : Rosaceae
                                                                                                Genus : Rosa
                                                                                                                Species : Rosa sp
( Moertolo, 2004 )
Daun mawar memilki jumlah anak daun yang ganjil, letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun mawar anak daun yang terletak pada bagian ujung ibu tangkai daun mempunyai bentuk yang agak membesar dan anak-anak daunnya memiliki tepi yang bergerigikarena jumlah anak daunnya yang ganjil maka daun mawar dimasukkan ke dalam daun mejemuk menyirip gasal.

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun ( Moertolo, 2004 ). 
Gambar literatur
Gambar pengamatan
Khasiat-Daun-Putri-Malu.jpg


Kerajaan:Plantae
                Divisi:Magnoliophyta
                                Kelas:Magnoliopsida
                                                Ordo:Fabales
                                                                Famili:Fabaceae
                                                                                Upafamili:Mimosoideae
                                                                                                Genus:Mimosa
                                                                                                                Spesies: M. Pudica

Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera "menutup". Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh.Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan.Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya (Tjiptrosupomo,2005).

Gambar litertur
Gambar pengamatan
sel.jpg

Kerajaan:Plantae
                Divisi:Magnoliophyta
                                Kelas:Magnoliopsida
                                                Ordo:Apiales
                                                                Famili:Apiaceae
                                                                                Genus:Apium
                                                                                                Spesies: A. Graveolens
Pengamatan yang kami lakukan memperoleh hasil bahwa daun seledri merupakan daun majemuk menyirip gasal sama seperti daun mawar, sedangkan bagian – bagian dari daun seledri ini adalah ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun.
Seledri (Apium graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan seledri dikatageorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk. Tumbuhan berbonggol dan memiliki batang basah bersusun ini, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan diantaranya seledri yang umbinya dapat dimakan. Di Indonesia daun seledri dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran (mis. untuk sup). Bagi bangsa Romawi Kuno tumbuhan seledri digunakan sebagai karangan bunga. Menurut ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942. Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui bijinya atau pemindahan anak rumpunnya (Savitri, 2008).




katuk.jpg

Kerajaan:Plantae
                Divisi:Magnoliophyta
                                Kelas:Magnoliopsida
                                                Ordo:Malpighiales
                                                                Famili:Phyllanthaceae
                                                                                Genus:Sauropus
                                                                                                Spesies: S. Androgynus
Semak, tinggi dua sampai tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut. Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm. Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun(anonymous,2012)


225px-Kaffir_lime_leaf.jpg


Kingdom:Plantae
                Divisio:Magnoliophyta
                                Classis:Magnoliopsida
                                                Subclassis:Rosidae
                                                                Ordo:Sapindales
                                                                                Familia:Rutaceae
                                                                                                Genus:Citrus
                                                                                                                Species : Citrus maxima Merr
Pada daun jeruk anak daunnya terletak satu tangkai pada ibu tangkai daun, dan memilki ibu tulang daun yang sejajar antra anak daun yang besar dengan yang kecil. Namun walaupun daun jeruk nampak sekilas seperti daun tunggal namun apa bila dilihat dengan seksama maka akan terlihat tepi daun yang membelah dan membentuk daun yang kecil dekat dengan pangkal daunnya. Karena hanya memiliki satu anak daun saja maka dinamakan daun majemuk menyirip beranak satu.
Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8 -15 cm, lebar 2 – 6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuningkuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjolbenjol, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue,atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji (Fahn, 1991).



ceasalpinia_pulcherrima_leaf.jpg


Kingdom  : Plantae
Super Divisi  : Spermatophyta
Divisi    : Magnoliophyta
Kelas  : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili    : Caesalpiniaceae
Genus  : Caesalpinia
Spesies:Caesalpinia pulcherrima
Hasil dari pengamatan praktikum kelompok kami, daun merak merupakan daun majemuk campuran, karena daun ini mempunyai cabang – cabang ibu tangkai memencar seperti jari  dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang – cabang ibu tangkai ini terdapat anak – anak daun yang tersusun menyirip. Bagian – bagian dari daun merak ini adalah ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun.
Kembang merak merupakan perdu tegak dengan tinggi 2-4 meter dan memiliki cabang banyak dengan ranting yang terkadang berduri tempel. Kayunya berwarna putih, padat dan liat. Daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan tasnya berwarna hijau dan permukaan bawahnya berwarna kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan leber 0,5-15 cm(Moertolo,2004)
Tanaman asli Asia dan Afrika ini biasa ditanam di taman atau di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, tetapi kadang ditemukan tumbuh liar, perdu tegak, tinggi 2-4 m, bercabang banyak dengan ranting kadang berduri temple. Batang berwarna putih, padat, dan liat.Daun majemuk menyirip menyirip genap ganda dua, dengan 4-12 pasang anak daun yang berbentuk bulat telur sungsang, ujung bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah berwarna hijau kebiruan, panjang 1-35 cm, dan lebar 0,5-1,5 cm. Daun menguncup pada malam hari. Bunga majemuk tersusun dalam tandan dengan panjang 15-50 cm, berwarna merah atau kuning. Buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm, berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan. Buah yang sudah tua berwarna merah (Hidayat, 1995).


Leucaena leucocephala.jpg


Kingdom:Plantae
                Divisio:Magnoliophyta
                                Classis:Magnoliopsida
                                                Subclassis:Rosidae
                                                                Ordo:Fabales
                                                                                Familia:Mimosaceae
                                                                                                Genus:Leucanea
                                                                                                                Species : Leucanea glauca
Lamtoro merupakan jenis daun mejemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, dikatakan menyirip karena tata letak anak tangkai daunnya menyirip sedangkan dikatakan ganda dua karena anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan dikatakan genap karena anak daun duduknya berpasangan dengan anak daun yang lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat di ujung tangkai biasanya posisinya menutup.
Daun-daun dan ranting muda lamtoro merupakan pakan ternak dan sumber protein yang baik, khususnya bagi ruminansia. Daun-daun ini memiliki tingkat ketercernaan 60 hingga 70% pada ruminansia, tertinggi di antara jenis-jenis polong-polongan dan hijauan pakan ternak tropis lainnya. Lamtoro yang ditanam cukup rapat dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan hijauan dalam jumlah yang tinggi. Namun pertanaman campuran lamtoro (jarak tanam 5—8 m) dengan rumput yang ditanam di antaranya, akan memberikan hasil paling ekonomis. Ternak sapi dan kambing menghasilkan pertambahan bobot yang baik dengan komposisi hijauan pakan berupa campuran rumput dan 20—30% lamtoro.[5] Meskipun semua ternak menyukai lamtoro, akan tetapi kandungan yang tinggi dari mimosin dapat menyebabkan kerontokan rambut pada ternak non-ruminansia. Mimosin, sejenis asam amino, terkandung pada daun-daun dan biji lamtoro hingga sebesar 4% berat kering.[8] Pada ruminansia, mimosin ini diuraikan di dalam lambungnya oleh sejenis bakteria, Synergistes jonesii. Pemanasan dan pemberian garam besi-belerang pun dapat mengurangi toksisitas mimosin. Di Jawa, pucuk dan polong yang muda biasa dilalap mentah. Biji-bijinya yang tua disangrai sebagai pengganti kopi, dengan bau harum yang lebih keras dari kopi.[1] Biji-biji yang sudah cukup tua, tetapi belum menghitam, biasa digunakan sebagai campuran pecal dan botok. Daun-daun lamtoro lekas mengalami dekomposisi (Moertolo, 2004).
PENUTUP
1.        KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa daun (Folium) merupakan suatu bagian tubuh tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Dilihat dari bagian – bagian daun, dan bentuk dari percabangannya daun dibedakan menjadi dua yaitu daun majemuk dan daun tunggal.
2.        SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Anonemous.http.struktur daun tumbuhan.29/11/2008.
Fahn.A.1991.Anatomi Tumbuhan.yogyakarta:Universitas Gajah Mada Press
Hidayat, Esteti, B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press
Kartasapoetra, Drs, G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kimball, John W. 1983. Biologi jilid 1 edisi ke lima. Jakarta: Erlangga
Moertolo. 2004. Daun Dan Alat Tambahan. Malang: UM Press
Muzayyinah. 2008. Terminologi Tumbuhan. Surakarta: PT. Lembaga Pengembangan                   Pendidikan
Savitri, Evika Sandi. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam. Malang: UIN Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar