RSS

laporan TTR 1

LAPORAN PRAKTIKUM TTR
CYANOPHYTA,EUGLENOPHYTA , CRYSOPHYTA

TUJUAN
Mengidentifikasi jenis-jenis mikroalga yang ada di air tawar
-          Air sungai
-          Air kolam
-          Air sumur
-          Air selokan
-          Air jerami
-          Air sawah
Mengamati ciri-cri mikroalga CYANOPHYTA,EUGLENOPHYTA , CRYSOPHYTA
DASAR TEORI
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh chlorococcus sp), koloni (volvox sp), benang (filamen) (contohspyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh ulva sp, sargasum sp danEuchema sp).


Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik.
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah:
Fikosianin = warna biru;
Xantofil = warna kuning;
Karoten = warna keemasan;
Fikosantin = warna pirang;
Fikoeritrin = warna merah.
( menurut Drs. Slamet prawirohartono, 2003 )

Menurut Pleczar (1989), Algae berukuran beragam dari beberapa mikrometer sampai bermeter-meter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen- pigmen lainnya. Algae hidup di air. Algae renik yang terapung-apung merupakan bagian dari fitoplankton (flora laut tersuspensi). Dan berguna sebagai sumber makanan yang penting bagi organisme lain. Algae berkembangbiak secara seksual. Algae mempunyai peranan dalam kehidupan yaitu sebagai suplemen makanan kesehatan, sebagai bahan makanan, untuk membuat agar-agar, menghasilkan iodium, bahan membuat kapsul, dan bahan membuat es krim.
Algae termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara relatif tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar batang dan daun. Tubuh Algae atau ganggang secara keseluruhan  disebut dengan talus ganggang dan golongan Thallopyta yang lain dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah yaitu tumbuhan yang mempunyai hubugan kekeluargaan yang sangat erat dengan organisme lain yang paling primitif dan mulai muncul pertama di bumi sifat tumbuhan rendah yang memiliki stuktur yang kompleks, diperkirakan terdapat sekitar 30.0000 spesies ganggang yang tumbuh  di bumi, kebanyakan diantaranya hidup dilaut, species yang hidup  diair tawar kelihatannya mempunyai arah perkembangan yang lebih leluasa, jika dibandingkan dengan bentuk yang hidup didarat (Tjitrosoepomo, 1983).
a.       Cyanophyta

b.      Crisophyta

Anggota kelompok ini ditemukan hampir di setiap habitat air (air tawar, laut, atau payau) sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah. Anggota Chrysophyta yang paling dikenal adalah diatom, merupakan organisme bersel satu, berflagel atau tidak, hidup sendiri atau berkoloni, bentuk filamen (sederhana/bercabang), perenkimatous, ada juga yang berstruktur taloid.
Chrysophyta mengandung pigmen karoten dan xantovil yang melimpah dan menutupi klorofilnya, menyebabkan warna hijau kekuningan sampai coklat keemasan. Pigmen terdapat dalam plastida yang dikelilingi reticulum endoplasma. Cadangan makanan berupa ß-glucan, chrysolaminaran yang disebut leucocin.
Umumnya sel vegetatif berbentuk simetris bilateral atau radial. Sel dikelilingi oleh dinding yang kuat, terdiri atas dua bagian yang menyerupai kotak dengan wadah (hipoteka) dan tutupnya (epiteka). Tiap teka terdiri atas valva (bagian datar dari tiap teka). Kedua teka dihubungkan oleh pita yang menyerupai ikat pinggang (girdle). Pada diatom, perkembangbiakan dapat terjadi secara aseksual dengan pembelahan diri, pembentukan aukspora dan secara seksual ogami. Estiati1995
·  Ciri-ciriHabitat di air tawar. Bersel tunggal, membentuk koloni atau benang. Dinding sel mengandung silika. Cara hidup sebagai fitoplankton. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan berupa karoten.
·  Klasifikasi ChrysophytaDibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
  • Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil. Contoh: Vaucheria sp.
  • Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan karoten. Contoh: Ochromonas, Synura.
  •  Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Contoh: Navicula, Pinnularia.

c.       Euglenophyta
Kelompok ini merupakan organisme bersel satu, bergerak, memiliki dua atau lebih flagela di bagian anterior, mengandung kloroplas atau tidak. Kloroplas mengandung klorofil a, b, karoten, dan beberapa xantofil. Kloroplas dibungkus tiga membran dengan atau tanpa pirenoid, berbentuk bulat, seperti pita, bintang, atau jala. Pada sel yang berkloroplas juga ditemukan bintik mata. Cadangan makanan berupa paramilon (-1,3 polimer glukosa) terdapat dalam sitoplasma. Sel-sel tidak mempunyai dinding sel, hanya diliputi oleh protein tipis (polikel) yang terletak tepat di bawah plasmalema, kecuali pada beberapa marga. Estiati1995
1. Euglena
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Euglena tersebar luas di air tawar dan ada juga yang terdapat di lumpur. Organisme ini mempunyai dua flagela di bagian anterior, tetapi hanya satu yang dikeluarkan dari saluran. Flagela yang lain tinggal dalam saluran dan sering disebut flagela sekunder. Kromatofora berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b, dan sebagai basil asimilasi berupa paramilon yang menyerupai zat tepung. Estiati1995

Flagellate dadalah kelompok algae yang merupakan punyusun plankton utama di perairan yang memiliki _oosp utama yaitu : uniseluler, berinti sejati, dan mempunyai flagel 1 atau lebih yang digunakan untuk bergerak aktif. Flagellate yang yang paling rendah tingkatannya selnya masih telanjang dan bergerak secara amuboid dengan kontraksi plasma. Sedangkan yang tingkatanya lebuh tinggi, selnya terdiri atas selulosa dan pectin. Flagellate memiliki kromatofor berwarna hijau, kuning, coklat, kebiruan, kemerahan atau tak berwarna. Hasil fotosintesisnya berupa karbohidrat, lipida, protein, leukosin, dan paramilon. Flagellate bereproduksi secara aseksual dengan cara membelah membujur, sedangkan reproduksi secara seksual dengan cara isogamete.
Klasifikasi Flagellata biasanya adalah berdasarkan warna kromatofora, susunan flagel, dan macam cadangan makanannnya. Flagellata dibagi menjadi beberapa bangsa yaitu bangsa Chrysomonadales, bangsa Heterochloridales, bangsa Diniflagellatae, bangsa Euglenales, bangsa Volvocales.

CARA KERJA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diatom (ganggang kersik) atau bacillariophyta merupakan salah satu dari 7 kelas dalam anak divisi algae (tumbuhan ganggang) dalam divisi Thallophyta (tumbuhan talus). Diatom ini merupakan jasad renik bersel satu yang memiliki bentuk sel bermacam-macam, namun secara umum dia mempunyai dua bentuk dasar yaitu bilateral dan sentrik (Tjitrosoepomo, 1998: 32, 48).
Diatom atau kelas bacillariophyceae ini terbagi atas dua ordo, yakni centrales (lebih populer disebut centric diatom) dan pennales (pennate diatom). Diatom sentrik (centric) bercirikan bentuk sel yang mempunyai simetri radial atau konsentrik dengan satu titik pusat. Selnya bisa berbentuk bulat, lonjong, silindris, dengan penampang bulat, segi tiga atau segi empat. Sebaliknya diatom pennat (pennate) mempunyai simetri bilateral, yang bentuknya umumnya memanjang atau berbentuk sigmoidseperti huruf “S”. Sepanjang median sel diatom pennat ada jalur tengah yang disebut rafe (raphe) (Nontji, 2008: 86).
Sel diatom mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning cokelat dan mengandung klorofil a. santofil, san karatenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosantin. Beberapa jenis diatom mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit. Pada diatom, perkembangbiakan terjadi dengan membelah, pembentukkan aksospora dan seksual melalui oogami. (Tjitrosoepomo, 1998: 49, 50).
Diatom merupakan salah satu jenis alga yang juga membentuk sejumlah besar biomassa laut. Umumnya dinamakan juga alga cokelat emas karena warnanya. Diatom mempunyai ukuran yang beraneka ragam mulai dari beberapa mikron sampai beberapa milimeter. Kerangka silikonnya menunjukkan bentuk-bentuk dan pola-pola rumit dan halus (Romimohtarto dan juwana, 2007: 39)
Mann, (1999) dalam Soeprobowati dan Hadisusanto (2009) Diatom merupakan mikroalga uniseluler yang distribusinya sangat universal di semua tipe perairan. Diatom merupakan penyusun utama fitoplankton baik di ekosistem perairan tawar maupun laut dengan jumlah spesies terbesar dibandingkan komunitas mikroalga lainnya. Diatom mempunyai kontribusi 40 - 45% produktivitas laut sehingga lebih produktif dibandingkan dengan hutan hujan di seluruh dunia. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila diatom mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus silika dan karbon di alam sehingga kesinambungan perikanan terjaga
Diatomae merupakan kelompok algae yang hidup baik di air tawar maupun di air laut, bersifat autrotof atau heterotrotof atau bersimbiosis, serta menempel pada karang atau cadas atau tumbuhan air yang lebih tinggi tingkatanya atau di tanah basah. Dalam keadaan yang buruk, ia akan membentuk kista yang berpembuluh. Kelompok algae ini bersifat uniseluler dengan bentuk tubuh yang beraneka ragam tetapi bentuk dasar adalah simetris bilateral. Dinding sel Diatomae terdiri atas pectin dengan panser dari kersik di sebelah luarnya. Panser kersik tersebut tidak menutupi seluruh sel tetapi terdiri atas 2 bagian, yang merupakan wadah dan tutup. Batasan pertemuan wadah dan tutup yang terletak di samping dinamakan ikat pinggang.
Kelas Diatomae sudah memiliki inti yang jelas dan kromatoforanya terdiri dari klorofil a, kariten, xantofil dan fikosantin sehingga warnanya kuning emas kecoklatan. Hasil fotosintesisnya berupa tetes minyak berupa leukosin dalam plasma atau vakuola. Reproduksi kelas Diatomae terjadi dengan cara berikut :
• Membelah
Mula-mula protoplasma membesar, lalu wadah dan tutup lepas pada ikat pinggangnya membelah menjadi 2 sel anakan. Masing-masing bagian pada sel anakan membuat wadahnya, sehingga dari tiap pembelahan terbentuk 2 individu baru, yang satu sanma dengan sel induk sedangkan yang lain ukuranya lebih kecil. Yang kecil dapat membelah sampai dicapai ukuran sel minimum, lalu mati.
• Pembentukan aukspora
Sebelum sel mencapai ukuran minimum, panser dilepaskan, protoplas tumbuh sebesar sel normal, baru kemudian membuat panser lagi.

• Oogami

Sel-sel bereduksi membentuk gamet jantan dan betina yang haploid (sel telur dan spermatozoid).
Kelas Diatomae dibedakan ke dalam dua bangsa, yaitu Bangsa Centrales dan Bangsa Pennales.
KESIMPULAN
DAPUS
La Singepu. 2002. Kepadatan Kopepoda di Perairan Pantai Siompu Desa Lalole Kabupaten Buton. Skripsi FKIP Unhalu. Kendari
Nontji Anugrah. 2008. Plankton Laut. LIPI press. Jakarta.
Odum Eugene P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. UGM press. Yogyakarta.
Romimohtarto Kasijan dan Juwana Sri. 2007. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta
Tjitrosoepomo Gembong. 1998. Taksonomi Tumbuhan. UGM press. Yogyakarta.
Soeprobowati Tri Retnaningsih dan Hadisusanto Suwarno, 2009, Diatom dan Paleolimnologi: Studi Komparasi Perjalanan Sejarah Danau Lac Saint Augustine Quebeq-City, Canada dan Danau Rawa Pening Indonesia. Biota Vol. 14 (1): 60-68, Februari 2009
Suhendar. Laut dan Pesisir (http://www.scribd.com/mobile)
Website Biologi UNNES 2009 (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/index.php)
http://pesisirindonesia.blogspot.com/2008/04/mengintip-keindahan-diatom.html
Fitria, Eka. 2010. Panduan Praktikum Taksonomi tumbuhan (Cryptogamae). Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syakh Nurjati.
Latifah, Eva. 2004. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Estiati B, Hidayat. 1995.Taksonomi tumbuhan (Cryptogamae). Bandung: ITB Bandung
L.H, Heru dan M.R, Ekhsan. 2007. Buku Pelajaran Biologi SMA jilid 1. Satubuku: Jakarta.
Pratiwi, D.A. dkk. 2006. Buku Pelajaran Biologi SMA jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Prawirohartono, S. 1988. Buku Pelajaran SMA 2A-A2. Erlangga : Jakarta.
Prawirohartono, S. 2003. Sains Biologi SMU kelas 1. Bumi Aksara : Jakarta
Hasnunida Neni, S.Pd., M.Si.2007. Buku Ajar Botani Tumbuhan Rendah. Bandarlampung : UNILA.
Sachlan.  1972.  Planktonology.  Correspondence Course Center.  Dirjen Perikanan Departemen Pertanian.  Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar