Suku Anhocerotaceae
berlainan dengan golongan lumut yang lain , sporogonium Anthocerotales mempunya susunan dalam yang lebih rumit (Tjitrosoepomo,1997)
gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh biasanya melekat pada tanah dengan perantaraan rhizoid-rhizoid. susunan talusnya masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar, hingga mengingatkan kita kepada kloroplas sel-sel ganggang. pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal. stoma itu kemudian hampir selalu terisi dengan lendir . beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus , demikian pula arkegoniumnya. zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pemisah melintang. sel yang di atas terus membelah-belah dan merupakan sorogonium , yang bawah membelah-belah merupakan kaki sporogonium . sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid , melekat pada talus gametofitnya. bagi sporogonium kaki itu berfungsi sebagai alat penghisap. sporogonium tidak bertangkai , mempunyai bentuk seperti tanduk , panjangnya 10-15 cm. jika telah masak pecah seperti buah polongan. (Tjitrosoepomo,1997)
sepanjang poros bujurnya terdapat jaringan yang terdiri atas beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela. kolumela ini diselubungi oleh jaringan yang ekmudian akan menghasilkan spora yang disebut arkespora. selain spora arkespora juga mengahsilkan sel-sel mandul yang dinamakan elatera. berbeda dengan lumut hatinya, masaknya kapsul spora pada sporogonium itu tidak bersama-sama , akan tetapi dimulai dari atas dan berturut-turut sampai pada bagian bawahnya. dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup selain itu sel-selnya mengandung kloroplas (Tjitrosoepomo,1997)
Anthocerotales terdiri atas satu suku yaitu Anthocerataceae yang mencakup Anthoceros laevis , Anthoceros fusiformis ,Notothylus valvata (Tjitrosoepomo ,1997)
berlainan dengan golongan lumut yang lain , sporogonium Anthocerotales mempunya susunan dalam yang lebih rumit (Tjitrosoepomo,1997)
gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh biasanya melekat pada tanah dengan perantaraan rhizoid-rhizoid. susunan talusnya masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar, hingga mengingatkan kita kepada kloroplas sel-sel ganggang. pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal. stoma itu kemudian hampir selalu terisi dengan lendir . beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus , demikian pula arkegoniumnya. zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pemisah melintang. sel yang di atas terus membelah-belah dan merupakan sorogonium , yang bawah membelah-belah merupakan kaki sporogonium . sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid , melekat pada talus gametofitnya. bagi sporogonium kaki itu berfungsi sebagai alat penghisap. sporogonium tidak bertangkai , mempunyai bentuk seperti tanduk , panjangnya 10-15 cm. jika telah masak pecah seperti buah polongan. (Tjitrosoepomo,1997)
sepanjang poros bujurnya terdapat jaringan yang terdiri atas beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela. kolumela ini diselubungi oleh jaringan yang ekmudian akan menghasilkan spora yang disebut arkespora. selain spora arkespora juga mengahsilkan sel-sel mandul yang dinamakan elatera. berbeda dengan lumut hatinya, masaknya kapsul spora pada sporogonium itu tidak bersama-sama , akan tetapi dimulai dari atas dan berturut-turut sampai pada bagian bawahnya. dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup selain itu sel-selnya mengandung kloroplas (Tjitrosoepomo,1997)
Anthocerotales terdiri atas satu suku yaitu Anthocerataceae yang mencakup Anthoceros laevis , Anthoceros fusiformis ,Notothylus valvata (Tjitrosoepomo ,1997)
0 komentar:
Posting Komentar